Sunday, July 6, 2014

ARRAY MICROPHONE

Array Microphone adalah sebuah mikrofon yang menggunakan dua atau lebih mikrofon untuk merekam gelombang suara yang dapat didengar dengan cara yang unik. Ini berfokus beberapa elemen sensor dalam posisi yang berbeda, dan menggunakan sinyal digital processing (DSP) untuk mengisolasi sumber audio. Mikrofon ini pada dasarnya dapat menentukan pembicara sementara bergerak di sekitar ruangan dan ekstrak sinyal bahwa dari kebisingan latar belakang. Virtual pola polar memungkinkan mikrofon untuk memproses sinyal seolah-olah mikrofon ditempatkan di lokasi pembicara. Perangkat perumahan dapat menyerupai ganda atau melingkar array, atau tertanam dalam telepon, Webcam, dan peralatan lainnya.

eknik untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti yang mungil.
Tetapi selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan menjadi arus listrik. Tidak percaya?


Seperti kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Suara
Dari ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang efisien. Bagaimana caranya?


1) Array Sensor. Kita dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic. Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis tissue toilet kamu.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat Penyimpan Listrik. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara, karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu. Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi… namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa saja aplikasinya?
1) Jelas sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara, jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya, yaitu:
1) Berarti harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya, yaitu:
1) Jika memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik. 
2) Kalau ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik. 
Microphone
Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
eknik untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti yang mungil.
Tetapi selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan menjadi arus listrik. Tidak percaya?


Seperti kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Suara
Dari ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang efisien. Bagaimana caranya?


1) Array Sensor. Kita dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic. Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis tissue toilet kamu.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat Penyimpan Listrik. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara, karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu. Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi… namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa saja aplikasinya?
1) Jelas sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara, jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya, yaitu:
1) Berarti harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya, yaitu:
1) Jika memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik. 
2) Kalau ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik. 
Microphone
Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
 Software yang di gunakan
di antaranya Avec Phased Array Software V.20 ini di gunakan untuk mengatur dan melihat nada suara tinggi dan rendah


Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Sensor_array
               blogilmuanislamdunia.blogspot.com/2009/11/pengertian-mic.html
                http://www.avec-engineering.com/AVEC_software_brochure.pdf

No comments:

Post a Comment