Sunday, July 6, 2014

ARRAY MICROPHONE

Array Microphone adalah sebuah mikrofon yang menggunakan dua atau lebih mikrofon untuk merekam gelombang suara yang dapat didengar dengan cara yang unik. Ini berfokus beberapa elemen sensor dalam posisi yang berbeda, dan menggunakan sinyal digital processing (DSP) untuk mengisolasi sumber audio. Mikrofon ini pada dasarnya dapat menentukan pembicara sementara bergerak di sekitar ruangan dan ekstrak sinyal bahwa dari kebisingan latar belakang. Virtual pola polar memungkinkan mikrofon untuk memproses sinyal seolah-olah mikrofon ditempatkan di lokasi pembicara. Perangkat perumahan dapat menyerupai ganda atau melingkar array, atau tertanam dalam telepon, Webcam, dan peralatan lainnya.

eknik untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti yang mungil.
Tetapi selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan menjadi arus listrik. Tidak percaya?


Seperti kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Suara
Dari ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang efisien. Bagaimana caranya?


1) Array Sensor. Kita dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic. Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis tissue toilet kamu.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat Penyimpan Listrik. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara, karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu. Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi… namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa saja aplikasinya?
1) Jelas sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara, jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya, yaitu:
1) Berarti harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya, yaitu:
1) Jika memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik. 
2) Kalau ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik. 
Microphone
Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
eknik untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti yang mungil.
Tetapi selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan menjadi arus listrik. Tidak percaya?


Seperti kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Suara
Dari ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang efisien. Bagaimana caranya?


1) Array Sensor. Kita dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic. Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis tissue toilet kamu.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat Penyimpan Listrik. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara, karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu. Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi… namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa saja aplikasinya?
1) Jelas sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara, jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya, yaitu:
1) Berarti harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya, yaitu:
1) Jika memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik. 
2) Kalau ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik. 
Microphone
Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
 Software yang di gunakan
di antaranya Avec Phased Array Software V.20 ini di gunakan untuk mengatur dan melihat nada suara tinggi dan rendah


Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Sensor_array
               blogilmuanislamdunia.blogspot.com/2009/11/pengertian-mic.html
                http://www.avec-engineering.com/AVEC_software_brochure.pdf

Monday, April 21, 2014

Internet Indonesia Ketiga Terpelan di ASEAN

KOMPAS.com — Dibandingkan negara-negara tetangga di wilayah ASEAN, di mana posisi kecepatan koneksi internet Indonesia? Ternyata gambarannya tak begitu menggembirakan.

Dari 10 negara Asia Tenggara anggota asosiasi tersebut, koneksi internet Indonesia ternyata hanya lebih cepat dari Filipina dan Laos.

Berdasarkan data Household Download Index dari Ookla yang terkenal sebagai penyedia layanan Speedtest.net, periode 7 Maret hingga Awal April 2014, Indonesia adalah negara dengan koneksi internet ketiga terpelan di Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata 4,1 Mbps.

Data tersebut dirangkum dan diolah menjadi infografik oleh ASEAN DNA, sebagaimana bisa dilihat pada gambar di bawah. Dari grafik, kecepatan internet Indonesia digambarkan sebagai kuda nil dan Singapura yang terkencang digambarkan seperti cheetah.
ASEAN DNA
Infografik kecepatan internet rata-rata di wilayah ASEAN, hasil rangkuman ASEAN DNA dari Household Download Index
Adapun Household Download Index memperoleh informasi dari hasil uji Ookla Speedtest di semua wilayah dunia selama 30 hari terakhir. Data yang ditampilkan di situs layanan tersebut melambangkan nilai rata-rata bergerak.

Dari sini terlihat bahwa negara-negara lain, misalnya Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja, tercatat memiliki kecepatan akses internet yang lebih tinggi daripada Indonesia.

Posisi pertama dipegang oleh Singapura dengan kecepatan 61 Mbps, kemudian Thailand di urutan kedua dengan 17,7 Mbps.

Kecepatan akses internet Indonesia berada di bawah angka rata-rata ASEAN sebesar 12,4 Mbps, sementara rata-rata kecepatan internet global sudah mencapai kisaran 17,5 Mbps.

Di mana posisi kecepatan koneksi internet Indonesia dalam skala global? Dari 190 negara dalam daftar Household Download Index, Indonesia berada di urutan ke-148.
Sumber: Net Index
Editor: Wicak Hidayat

Saturday, April 12, 2014

Cara Absensi Fingerprint Scanner


Cara Absensi Fingerprint Scanner


Kata Pengantar
      Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah singkat dengan judul ”Cara Absensi Finger print Scanner”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Teman teman kelas. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Sejarah Mesin Absensi Fingerprint Scanner




      Dahulu untuk mendata kehadiran karyawan dilakukan dengan cara absen manual, seperti absen kehadiran, absen panggil sampai absen dengan memasukan kertas ke dalam mesin absen. Absen merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui sejauh mana sesorang rajin dalam menjalankan kewajibannya untuk mengerjakan tugas yang dibebankan dengan cara hadir dalam kegiatan baik organisasi maupun umum.

Sidik jari, dalam bahasa Inggris disebut “Fingerprint” biasanya berbentuk garis-garis horizontal dan vertical atau gabungan keduanya dan juga ada bentuk lengkungan-lengkungan. Seluruh manusia di dunia diciptakan dengan sidik jari yang berbeda satu sama lainnya. Karena itu, setiap sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi setiap manusia.

Tak ada sidik jari yang identik di dunia ini sekalipun di antara dua saudara kembar. Dalam dunia sains pernah dikemukakan, jika ada 5 juta orang di bumi, kemungkinan munculnya dua sidik jari manusia yang sama baru akan terjadi lagi 300 tahun kemudian.
Alat ini pertama kali digunakan Federal Bureau Investigation (atau populer dengan sebutan FBI) di Amerika Serikat sekitar tahun 60-an. Sidik jari ini biasanya tertinggal di tempat kejadian perkara sebuah peristiwa kriminal. FBI kemudian menggunakannya untuk mengetahui jati diri korban atau bahkan tersangkanya. Hanya dengan memasukkan sidik jari seseorang melalui melalui teknologi komputer, pihak berwenang pun langsung mendapatkan data seputar nama, tanggal lahir dan sejarah kriminalnya. Luar biasa bukan!

Negara Indonesia meski sidik jari lebih populer untuk melacak pelaku kejahatan, alat pendeteksi sidik jari ini ternyata juga digunakan di berbagai bidang teknologi lainya seperti  mesin absensi, teknologi akses kontrol pintu, fingerprint data secure dan masih banyak pengembangan sistem lainnya. Kini, seiring bertahannya cara manual yaitu pengambilan sidik jari dengan tinta di atas kartu atau kertas, perkembangan sistem identifikasi sidik jari kian terasa. Banyak perusahaan yang kian menyadari kegunaannya. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan-perusahaan. Alat ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu, tenaga sekaligus menjamin keamanan.

Sistem identifikasi sidik jari ini yang masuk melalui dunia sains kini telah bergeser keberadaannya. Tak hanya kepentingan dunia pengetahuan atau aparat keamanan saja yang terpenuhi dengan penggunaan alat ini, setiap perusahaan komersial pun merasakan manfaatnya. Yang paling jelas, bukti kehadiran karyawan (absensi) bisa didapat lewat alat ini. Tentu saja, hal ini sangat membantu divisi Sumber Daya Manusia untuk mengevaluasi kinerja para karyawan. Alat ini pun amat populer di antara nasabah perbankan. Dunia otomotif juga tak mau ketinggalan dalam memanfaatkan keunggulan alat ini. Mereka bisa menggunakan sidik jari untuk sistem kunci. Belum lagi, ketika ingin login untuk mengakses sistem di komputer, saat ini pun pemakaian alat tersebut semakin digandrungi. Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk keamanan terhadap data yang telah tersimpan.

Namun dalam penggunaan sistem pengidentifikasian sidik jari ini, ada beberapa hal yang bisa mengurangi kredibilitasnnya sebagai pengakes data seseorang. Seperti, tidak bersedianya seseorang memberikan data yang akurat sesuai dengan jati dirinya. Ini bisa saja karena data orang tersebut tidak ingin diketahui oleh orang lain baik pemerintah maupun institusi lain sehingga ada pemalsuan nama dan sebagainya. Juga tak tertutup kemungkinan, orang memanipulasi alat ini untuk masuk ke data orang lain. Tentu semua itu berkaitan dengan kriminalitas, Asal kelengkapan dan keakurasian data bisa diperoleh maka alat ini pun akan menjadi sangat berguna.

Cara kerja Sensor Sidik Jari

Pemindai sidik jari (fingerprint scanner) saat ini sudah banyak digunakan, mulai dari attendance system (system absensi), sebagai access control (system pengontrol akses ke dalam suatu ruangan, tempat atau ke dalam sebuah system) hingga sebagai identitas pribadi seperti yang terdapat pada SIM (Surat Izin Mengemudi) atau passport.
Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sidik jari terbentuk karena factor genetic dan lingkungan. Kode genetic pada DNA memberi perintah untuk terbentuknya janin yang secara spesifik membentuk hasil secara random.

Demikian juga halnya dengan sidik jari. Sidik jari memiliki bentuk unik bagi setiap orang. Artinya setiap orang memiliki bentuk sidik jari yang berbeda-beda meskipun terlahir kembar. Jadi, walaupun sidik jadi terlihat seperti sama bila dilihat sekilas, buat penyelidik terlatih atau dengan menggunakan software khusus akan terlihat perbedaannya. Sebelum kita berbicara tentang alat pemindai sidik jari, kita akan berbicara tentang sidik jari tersebut. 

POLA SIDIK JARI
Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut Henry Classification System, yaitu loop patern, whorl pattern dan arch pattern. Sekedar imformasi, perlu diketahui bahwa hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari dengan ‘loop pattern’, 1/3 lainnya memiliki sidik jari dengan ‘whorl pattern’, dan hanya 5-10% yang memiliki sidik jari dengan ‘arch pattern’.

Pola-pola sidik jari seperti inilah yang digunakan untuk membedakan sidik jari secara umum. Namun untuk mesin pembaca sidik jari, pembedaan seperti ini tidaklah cukup. Karena itulah mesin sidik jari dilengkapi dengan metode pengenalan lain yang disebut ‘minutiae’.

ARCH PATTERN


WHORL PATTERN

LOOP PATTERN 

MINUTIAE 
Minutiae berasal dari bahasa inggris yang bisa berarti ‘barang tidak berarti’ atau ‘rincian tidak penting’ dan terkadang diartikan sebagai ‘detil’. Seperti arti katanya, ‘minutiae’ sebenarnya merupakan rincian sidik jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin sidik jari itu adalah detil yang sangat diperhatikan.
 
Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang mengacu kepadacrossover (persilangan dua garis), core (putar-balikan sebuah garis), bifurcation(percabangan sebuah garis), ridge ending (berhentinya sebuah garis), island (sebuah garis yang sangat pendek), delta (pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut) danpore (percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk sebuah lingkaran kecil).

Mesin pemindai sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola dengan menghubung-hubungkan titik-titik ini. Pola yang didapat dengan menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencocokan bila ada jari yang menempel pada mesin sidik jari. Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokan pola yang didapat dari minutiae-minutiae ini.

Mesin pemindai sidik jari bekerja dengan mengambil gambar dari sidik jari tersebut. Sebenarnya banyak cara dapat dilakukan untuk mengambil gambar sidik jari tersebut namun metode umum yang dilakukan adalah dengan 2 cara yaitu dengan sensor optikal dan kapasitansi. 

SENSOR OPTIKAL
Inti dari sensor optikal adalah dengan adanya CCD (Charge Couple Device) yang cara kerjanya sama seperti system sensor yang terdapat pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan chip cilikon yang terbentuk dari ribuan atau bahkan jutaan diode fotosensitif yang disebut photosites, photodelements atau disebut juga piksel. Tiap photosite menangkap suatu titik objek kemudian dirangkai dengan hasil tangkapan photosite lain menjadi suatu gambar.
 
Bila mengambil contoh pada kamera, saat menekan tombol ‘capture’ pada kamera digital, sel pengukur intensitas cahaya akan menerima dan merekam setiap cahaya yang masuk menurut intensitasnya. Dalam waktu yang sangat singkat tiap titik photosite akan merekam cahaya yang diterima dan diakumulasikan dalam sinyal elektronis.

Gambar yang sudah dikalkulasikan dalam gambar yang sudah direkam dalam bentuk sinyal elektronis akan dikalkulasi untuk kemudian disimpan dalam bentuk angka-angka digital. Angka tersebut akan digunakan untuk menyusun gambar ulang untuk ditampilkan kembali. Perekaman gambar yang dilakukan oleh CCD sebenarnya dalam format ‘grayscale’ atau monochrome dengan 256 macam intensitas warna dari putih sampai hitam. 

SENSOR KAPASITIF
Sensor kapasitif bekerja berdasarkan prinsip pengukuran kapasitansi dari material yang dipindai. Material tersebut bisa saja besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan bahkan hingga air. Berbeda dengan pemindai optikal yang menggunakan cahaya, pemindai kapasitif menggunakan arus listrik untuk mengukur besarnya kapasitas.
Diagram di atas menunjukkan sebuah sensor kapasitif sederhana. Dimana sensor dibuat dari beberapa chip semi konduktor pada sebuah sel yang tipis. Setiap sel memiliki tempat konduktor yang ditutupi dengan lapisan isolasi.

Sensor tersebut terhubung dengan sebuah integrator yang dilengkapi dengan inverter penguat yang dapat menterjemahkan sehingga pada akhirnya akan membentuk sidik jari yang sedang dipindai.
Setelah mesin pemindai sidik jari menyimpan image atau gambar yang diambil, mesin kemudian melakukan ‘searching minutiae’ atau mencari titik-titik minutiae.
Searching Minutiae


Before Match


Match Minutiae


Matched Result
Jika mesin sidik jari mendapat pola yang sama maka proses identifikasi sudah berhasil. Tidak semua minutiae harus digunakan dan pola yang ditemukan tidak harus sama, maka kita dapat menyimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi pada mesin sidik jari juga tidak harus persis sama dengan pada saat kita menyimpan data sidik jari kita pertama kali pada mesin tersebut.

Pemindai sidik jari optikal dan kapasitif dianggap menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi, karena tidak bisa dipalsukan dengan foto copy sidik jari, sidik jari tiruan, atau bahkan dengan cetak lilin yang mendetil dengan guratan-guratan kontur sidik jari sekalipun.


sumber : 

http://fingerspotsolo.blogspot.com/2013/04/sejarah-mesin-absen-sidik-jari.html

http://fingerspotsolo.blogspot.com/2013/05/cara-kerja-sensor-sidik-jari.html

http://fingerspotsolo.blogspot.com/2013/05/cara-kerja-sensor-sidik-jari.html