eknik untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti yang mungil.
Tetapi
selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan
menjadi arus listrik. Tidak percaya?
Seperti
kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap
gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone
maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih
lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu
dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit
Listrik Tenaga Suara
Dari
ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu
teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang
efisien. Bagaimana caranya?
1) Array
Sensor. Kita
dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang
membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja
sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika
diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan
kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic.
Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti
mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan
mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi
kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar
untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis
tissue toilet kamu.
2) Mic
dengan Kepekaan Tinggi.
Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun
dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat
untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber
suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara
dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika
menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat
Penyimpan Listrik.
Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat
digunakan ketika dibutuhkan.
5)
Penempatan Sensor.
Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di
dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di
dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat
air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara,
karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat
terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu.
Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin
atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang
berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul
dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar
oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung
dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi…
namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator
tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa
saja aplikasinya?
1) Jelas
sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja
digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu
daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga
surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah
telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara,
jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge
baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika
kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi
baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya,
yaitu:
1) Berarti
harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki
modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka
idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya
dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya,
yaitu:
1) Jika
memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi
sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena
bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik.
2) Kalau
ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara
kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang
jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun
ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik.
Microphone
Mikrofon
(bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai
pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar,
danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah
mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang
berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar
untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa
awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada
telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar
radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat
penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat
mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon
digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar,
pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna
untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan
mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk
mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih
efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang
ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang
lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live
music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
eknik
untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara
masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk
digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti
yang mungil.
Microphone
Software yang di gunakan
Tetapi
selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan
menjadi arus listrik. Tidak percaya?
Seperti
kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap
gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone
maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih
lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu
dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit
Listrik Tenaga Suara
Dari
ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu
teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang
efisien. Bagaimana caranya?
1) Array
Sensor. Kita
dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang
membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja
sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika
diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan
kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic.
Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti
mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan
mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi
kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar
untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis
tissue toilet kamu.
2) Mic
dengan Kepekaan Tinggi.
Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun
dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat
untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber
suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara
dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika
menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat
Penyimpan Listrik.
Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat
digunakan ketika dibutuhkan.
5)
Penempatan Sensor.
Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di
dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di
dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat
air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara,
karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat
terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu.
Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin
atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang
berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul
dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar
oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung
dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi…
namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator
tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa
saja aplikasinya?
1) Jelas
sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja
digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu
daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga
surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah
telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara,
jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge
baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika
kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi
baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya,
yaitu:
1) Berarti
harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki
modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka
idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya
dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya,
yaitu:
1) Jika
memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi
sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena
bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik.
2) Kalau
ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara
kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang
jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun
ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik.
Mikrofon
(bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai
pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar,
danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah
mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang
berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar
untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa
awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada
telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar
radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat
penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat
mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon
digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar,
pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna
untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan
mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk
mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih
efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang
ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang
lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live
music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
di antaranya Avec Phased Array Software V.20 ini di gunakan untuk mengatur dan melihat nada suara tinggi dan rendah
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Sensor_array
blogilmuanislamdunia.blogspot.com/2009/11/pengertian-mic.html